2. Kunci Pas Ring
3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
4. Tachometer
5. Timing Light
6. Tester Kompresi
7. Multi Tester
8. Hidro Meter
Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
2. Tali Kipas (Van Blet)
3. Saringan Udara (Air Filter)
4. Batteray
5. Celah Katub
6. Oli Mesin
7. Busi
8. Kabel Tegangan Tinggi
9. Distributor
10. Platina (Breaker Point)
11. Governor Adventure
12. Vacum Adventure
13. Mengetes Kompresi
14. Sudut Dwell
15. Sudut Pengapian
Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru.
Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator.
Pastikan tali kipas terpasang dengan benar.
Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru.
Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Lalu bukalah tutup kepala silinder.
Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya.
Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.
Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
Setel celah elektroda busi dengan STT.
Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
Memeriksa Sudut Dwell
Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up.
Bersihkan elemennya BATERAI
Berat jenis : 1,25 - 1,27 pada 200 C. (dengan menggunakan Hidrometer)
Tinggi elektrolit : diantara Upper - lower
Tegangan Baterai
Kondisi terminal (+) dan (-)
Periksa kotak baterai (pastikan tidak retak atau mengembang) OLI MESIN
Tinggi oli (sampai garis full)
Kualitas oli BUSI
Celah busi 0,7 - 1,0 mm
Kebersihan busi
Kondisi ulir
Kondisi elektroda KABEL TEGANGAN TINGGI
Ukur dengan Ohmmeter hasil baik bila : kurang dari 25 Kohm CELAH PLATINA
0,4 - 0,5 mm SUDUT DWELL
kurang lebih 460 - 580 SAAT PENGAPIAN
80 sebelum TMA PUTARAN IDLE
750 rpm CELAH KATUP
Hisap : 0,20 mm, Buang : 0,30 mm TEKANAN KOMPRESI
Standar : 11 - 12,6 Kg/Cm2
Limit : 9,5 Kg/Cm2
Perbedaan tekanan antar silinder : kurang dari 1,0 Kg/Cm2
1. Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja mesin (panas)
2. Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat mesin dalam kondisi dingin.
1. Penyetelan celah katup konvensional
Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully)
Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA